asiiiiik asiiik

asiiiiik asiiik

Senin, 02 April 2012

sambungan cerpen

Sahabat, aku mengakui kesalahan ku, kesalahan terbesar ku, yang tak pernah mau mengerti perasaan kalian. Aku tetap pada ego ku yang akhirnya menghancurkan persahabatan kita. Tau kah kalian? Aku begitu hancur menjalani hari dengan sendiri  tanpa kebersamaan? ya aku memang egois , aku tak mau mendengar kan penjelasan dari kalian, aku tau pasti kalian punya alasan tersendiri untuk tidak memasuk kan aku kedalam kelompok. maaf aku terlalu pengecut bicarakan ini melalui handphone. besok bisa kah kita bicara ditaman depan sekolah pada jam istirahat? aku harap kalian mau ya, aku sayang kalian semua




your love 
Yuni alfani


itulah isi pesan ku untuk semua sahabat ku, lalu aku mengirimkan pesan kepada via

via, maaf kan aku sebelum nya telah menganggap mu sebagai perusak persahabatan ku, aku sungguh meyesal dan akan ku perbaiki semua ini. sekali lagi maaf kan aku via :-(



tak lama kemudian ada balasan pesan dari via.

iya enggak apa apa kok novella, aku yang seharus nya meminta maaf pada mu. Aku bener bener bingung mau masuk kelompok siapa, kalau masuk kelompok nadira disana ada aldi, kamu tau sendiri kan aldi sama aku itu lagi ada masalah, engga enak banget kalau sampai aku 1 kelompok sama dia. aku memutuskan untuk masuk kelompok mimis saja, dan kebetulan mereka menerima ku.


keesokan hari nya, pada jam istirahat aku menunggu sahabat sahabat ku ditaman dekat parkiran guru. sudah 10 menit aku menunggu mereka, tapi tidak ada satu pu dari mereka yang datang, aku sedih apakah mereka tidak menerima maaf ku? aku pun menangis, apakah mereka benar benar tak mengaggap aku sahabat mereka lagi ?. Ah bukan ! pasti mereka sedang ada dikantin, ku hibur hati ku sendiri.

"Duuuuuuaaaaaaaaaaaaaar," ternyata yeshinta mengaget kan ku.
"yaah kok malah nangis sih vell? di cubit hantu sini ya ?" hibur rika
"aku nangis karna kalian tau." aku cemberut karna rani menertawakan ku
"karna kita ? salah kita apalagi nih? masalah yang kemarin aja belum kelar ."
mimis berkomentar agak sinis, tapi masih tersenyum.
"aku kira kalian engga datang, aku beneran takut kalian ninggalin aku kita kan udah mau tamat masa berantem mulu, aku mau minta maaf sama kalian, aku ga mau dengerin kalian bicara, aku terlalu emosi saat itu, maaf kan aku ya." ucap ku tulus sambil menangis.
'kami tau itu kok, makanya kami megalah untuk tidak lagi berbicara pada mu, karna kamu yang meminta nya. sudah lah, berhenti meminta maaf. Kita kita udah maafin kok " jawab rika yang juga terdengar tulus.
"waktu itu kita ingat kamu kok vell, tapi karna kamu ga juga datang ketempat kami, ya terpaksa kami menerima via. Via malas sekelompok sama nadira karna ada aldi. padahal kami sempat menolak via, tapi vianya mohon mohon, jadi kami ga tega, eh pas via udah masuk kamu baru datang kami engga enak lagi kalau harus mengeluarkan via" jelas rika padaku. memang Rika lah yang selalu bisa meenagkan hati ku
" iya, via juga sudah menjelaskan nya pada ku, maaf kan aku ya yang sudah tak mau mendengarkan kalian"
"dari tadi maaf mulu yang di bilang, nniat jadi anak nya mpok indun ya?"
bercadaan rani membuat kami tertawa, ya ampun rasa nya sudah lama sekali aku tidak merasaka tawa seperti ini, hal yang hilang dulu telah kembali. tawa dan kebersamaan.
aku tak menyangka mereka tulus menerima aku kembali. ya mereka adalah sahabat sahabat terbaik ku, menerima apa adanya dan mau memaafkan segala kesalahan ku. aku beruntung sekali punya mereka. aku harap ini tak kan pernah berakhir.




"kak vell, tuh di panggil sama kak yozy dilapangan" yoga menepuk bahu ku. ya ampun aku terkejut sekali. aduh anak kecil ini megganggu ku saja.
"iya" jawab ku seadanya.
"lho kok kakak nangis ?" Kulihat ekspresi muka yoga yang berubah menjadi panik
"hahahahaha engga apa apa ga, keingat masa lalu jadi mewek deh,yaudah kamu duluan saja." yoga mengangguk.


aku menghapus airmata dipipi ku yang ntah kapan airmata ini jatuh aku pun tak tau.
aku kembali teringat denga sahabat ku, mereka pasti sedang sibuk sengan sma masing masing, sudah tak perah berkumpul ersama lagi. aku takut kebersamaa itu akan hilag begitu saja. Apakah kalian merinduka ku sahabat?seperti aku merindukan kalia. apa kah kita masih bisa bersama lagi saat ? aku tak tau, hanya waktu lah yang bisa menjawab nya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar